Selasa, 10 Oktober 2017

Bekerja Untuk Merah Putih

Bekerja Untuk Merah Putih

Bertempat Di Hotel Sheraton Media, Jakarta, Tanggal, 4 Oktober 2017. Berlangsung  kegiatan Forum Gruop  Discussion (FGD)  dengan tema “ Pengenalan Olahraga Bahari bagi Generasi Muda mendukung Pariwisata Nasional”  yang di hadiri oleh  enam Pengurus Besar dan Pengurus Pusat Cabang Olahraga yaitu  PB. PORLASI, PB. PODSI, PB. POSSI, PB.    JETSKI, PSOI, PP. FORMASI   Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata, Praktisi Olah Olah Raga,

Sambutan Kosmas Harefa, Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olahraga Bahari. Kementrian Koordinator Bidang Maritim, sekaligus membuka acara FGD, “ ada keengganan  saya, sebagaimana  diketahui bahwa olah raga itu, banyak dimensinya, seperti, global, prestasi, pembinaan,  dan rekreasi, berkaitan dengan hal tersebut kita semua bekerja untuk merah putih, oleh karena itu kami lebih fokus, kalau dari kemenko maritim dalam melihat Event-Event olah raga bahari sebagi daya tarik untuk mendukung pariwisata nasional” Jelasnya saat membuka acara FGD.


“ Justru kami sebenarnya berharap bahwa dengan adanya Kemenko Maritim ini, ini bisa menjadi vitamin baru bagi  Kementrian Olah Raga (Kemenpora), maupun Kementrian Pariwisata (Kemepar) ini adalah tugas kita bersama, apalagi Presiden Jokowi  mencanangkan konsep besar, bahwa Indonesia Menjadi  Poros Maritim Dunia. Kita ketahui Dimana 70% wilayah Republik Indonesia adalah Lautan, ironisnya prestasi dan aktivitas olahraga bahari Indonesia, masih jauah dari apa yang kita harapkan. Seiring dengan dukungan kita untuk menunjang kepariwistaan nasional salah satunya adalah wisata bahari. oleh karena itu kita apain lautan kita dalam kainnya dengan keberadaan fasilitas wisata olahraga bahari, bagaimana kita menyikapinya, apa yang akan kita lakukan kedepan, sebagai bahan rekomendasi untuk kita angkat ke badan yang lebih tinggi. Dengan menggiring hasil FGD ini untuk ada rapat koordinasi tingkat menteri, terkait kegiatan olahraga bahari, mungkin kedepannya bisa kita lakukan”ungkapnya.

 
 


Asisten Deputi (Asdep)  Budaya, Seni, dan Olahraga Bahari, Mengajak Pengurus Besar dan Pengurus Pusat Cabang Olahraga Bahari,” untuk memberikan masukan, berupa  program- program yang sudah ada namun kurang simultan yang perlu kita hidupkan kembali, bahkan bisa kita laksanakan dalam rangka mendukung konsep besar Presiden Jokowi, yang selam ini lebih fokus pada olahraga yang didarat.Ssementara olahraga dilaut belum maksimal di kembangkan, terlebih 70% wilayah kita adalah lautan atau bahari, sesuai impian saya , kedepan ingin menjadikan perairan kita sebagai “Plaza Bahari”  bagi penikmat  bahari dunia”. Jelasnya
Sedangkan Bambang Laksono, Deputi Didang Pembudayaan Olahrag Kementrian Olahraga, memaparkan tugas pokok dan tanggung jawab bidang yang dipimpinnya, “Sesuatu yaang besar, mengemas kegiatan yang kita bisa jual untuk  negara kita, tugas pokok  Deputi Pengembangan dan Budaya Olahraga, adalah  bagaimana kita membudayakan masyarakat untuk berolahraga, sesuai dengan undang undang olahraga no 3 tahun 2005 , ada olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Olahraga rekreasi sebagai dasar dari semua olah raga” Paparnya
Bambang Laksono Juga menjelaskan bahwa “selama ini Olah raga bahari belum begitu maksimal di kembangkan oleh Kemenpora, namun sudah pernah dilaksanakan,  dan terjadi pasang surut, dengan adanya kemitraan dengan Kemenko Maritim tentunya meringankan beban tugas kami, yang sangat berat dalam membudayakan olahraga. Dan siap mendiskusikan ruang olahraga bahari, untuk meningkatkan pariwisata bahari”.Jelasnya semangat
Kemitraan antara kementrian untuk meningkatkan Event atau kegiatan yang menunjang olahraga pariwisata, Kempora  sudah pernah melaksanakan festival pemuda dan olahraga bahari , sudah juga melaksanakan festival internasional dibidang kepemudaan dan olahraga bahari yang pertama di Bali dan terakhir di  Namdang Vietnam. “ untuk meningkatkan potensi daerah dibidang olahraga skala internsional, sudah ada Event nasional dn internasionalnya, namun belum terprogram berkelanjutan dan terekspos, untuk tahun 2018 mari kita create menjadi Event berkelanjutan dan mengirimkan atlet-etlet yang nantinya akan mendukung olahraga prestasi kita, kalau kita sendiri sendiri mungkin kita akan kecil, namun kalau bersama-sama kita pasti akan besar, kita satukan semua cabang olahraga bahari untuk menunjang program pemerintah”. Tambahnya.
Dalam paparannya Prof  Mulyana, Prof. Ketua Percepatan Pengembangan Olahraga dan Rekreasi Kementerian Pariwisata juga menjelaskan tugas pokok dan visi serta misinya.   Ti, dibentuk oleh Kementrian Olahraga, dengan fungsi adalah, menyusun rencana, fasilitasi, mengadvokasi, dan yang paling penting adalah mendampingi.  Sesuai target pemerintah sampai tahun 2019,  dengan mendatangkan 20 juta wisman datang ke Indonesia,  dengan amaengakat 10 destinasi wisata selain Bali, dan 3 the best destinasi.
Tugas pokok tim percepatan. Melakukan optimalisasi penyelenggaraan International Sport Event di daerah wisata di 10 destinasi wisata utama Indonesia sebagai International Sport Tourism Destination. Mengoptimalkan event sebagai wahana untuk mempromosikan wilayah destinasi. Meningkatkan kunjungan wisman. Integrasi International Sport Event dengan pengembangan pariwisata Indonesia melalui Sport Tourism
Ia juga menjelaskan bagaimana memeliharan Event Sport Tourism sebagai investasi, didalamnya ada Nature Tourism sebagai salah satu bagian pariwisata alam yang bisa dikembangkan  MARINE TOURISM (35%), ECO TOURISM (45%) ,ADVENTURE TOURISM (20%)
“yang dimaksud dengan Sport Tourism itu adalah “bagaimana bisa meningkatkan income generating melalui event besar yang cukup menjanjikan, karena disamping minyak kita juga harus bicara tentang income (pendapatan), dan pariwisata adalah kegitan yang tidak terlalu banyak mengelola alam Indonesia menjadi sesuatu yang menguntngkan, memang butuh waktu, butuh proses, dan yang  paling penting adalah butuh dana. Contohnya Danau Toba atau tempat lain, bukan optimalisasi Danau Toba sebagai lokasi destinasi yang sangat bagus untuk meningkatkan kedatangan wisman, namun yang paling penting adalah bagaimana mendesain sebuah Event yang baik dan berkelanjutan di Danau Toba” Paparnya lugas
“Mengagendakan event secara rutin atau berkelanjutan , yang awalnya masih dibantu oleh Kementrian Pariwisata, kemudian bisa dilepas pendanaannya kepada Daerah untuk melaksanakan kegiatan tersebut.  Itu semua harus ada implementasinya bukan hanya konsep, siapa yang akan melaksanakannya. Jangan ada kegiatan atau Event  bahari bagus, besar,  namun kadang ada-kadang tidak, ini yang harus dievaluasi, kegiatan harus berkelanjutan dan semunya harus terlibat karena semua  untuk Merah Putih. Pariwisata itu hanya memfasilitasi, mendorong, mensuport, merekomendasi namun tidak memberi dana”. Tambahnya
“Event Asean Games, masing masing organisasi mempunyai Event untuk mendukung Asean Game, seperti ada Event-event yang puncaknya padaa Asean Games di bulan Agustus 2018. Apa yang bisa dikerjakan, Event itu bisa milik daerah, milik lembaga atau organisasi olahraga, dan Kementrian Pariwisat membantu bagaimana mempromosikan  kegiatan tersebut.
Sebagai masukan bagaimana kita bergerak kedepan bapak Iwan, Pengurus Besar Olahraga Layar Indonesia ( PB PORLASI ) menjelaskan “terkait dengan program Kemenpora bahwa PORLASI Sudah ada Agenda, dan sdh banyak atlit yang berprestasi dari Sailing Camp, dan persiapan Asian Games, sedngkan berkaitan dengan Sport Tourism, sudah tiga kali melaksanakan kegiatan Beach Games, di bali , diikuti peserta dari 22 negara dengan 150 pendukung dengan  long of stay (tinggal)  selama 10 hari, bulan mei 2018 ada event di Jakarta untuk mendukung sport tourism, diperkirakan 400 US/hari. Win Surfing dari usia 15 s/d 19 thn sebagai pendukung pengenalan olaharaga maritime terhadap pemuda” Jelasnya
 Terkait sailing (layar) oleh Pak Gita, Pengurus Besar PORLASI,Olahraga rekreasi cenderung menurun, dengan memperhatikan revolusi mental, mungkin dalam waktu dekat ada kapal layar baru, tallship  (tiang tinggi) sebagai sarana pedidikan mental karakter pm,uda sudah dilaksanakan, dan menyarankan, perlu  memperhatikan  kondisi  dalam melakukan event kemaritiman, termasuk musim (cuaca), kendala mobilisasi peralatan ketempat spot yang diinginkan beserta pembiayaan yang diperlukan” tambahnya
Pak Amir, Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) “ sudah ada kegiatan Internasional fotografer bawah air dan lomba free dive di Sabang, tapi PB POSSI tidak tahu, POSSI selama ini selalu mengikuti kegiatan Festival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari (FIPOB)”. Jelasnya.
Sebagian daerah-daerah manja tidak berinisiatif untuk berkoordinasi, dan Kemenko Maritim, dan Kemenpora diharapkan mengambil peran aktif, dalam hal ini POSSI bukan hanya olahraga prestasi tetapi lebih  kepada rekreasinya” tambahnya.
POSSI juga sempat merintis Danau Toba sebagai venue utk lomba renang keliling Danau Toba, memang banyak tantangan untuk memajukan wisata bahari, termasuk di Danau Toba ada kendala dikarenakan keramba, ada suatu konsekwensi untuk kegiatan yang berkelanjutan, untuk menghadapi Asian Games sudah harus berbenah dengan produk-produk yang akan disuguhkan, termasuk pameran, dan menyarankan Kemenpora dan Kemenko Maritim agar mengundang PengurusCabang Olahraga dengan serius.
Pak Sudrajat seorang praktisi  olahraga. “sangat ppresiasi untuk melakukan program yang sistemik, dan sistematis, dalam rangka mengedukasi menyadarkan generasi muda terhadap olahraga maritim atau olah raga bahari, dia mencontohkan Perdebatan dua tokoh besar yang   mengatakan, pembangunan yang keberlanjutan itu dijustifikasi dua hal yang pertama, pertumbuhan ekonomi, dan negara bebas dari  hutang. Sementara itu tokoh yang lain menjawab, bahwa yang menjadi tolak ukur pembangunan yang berkelanjutan adalah ketersedian sumberdaya manusia sebagai pelaku pembangunan”. Ungkapnya
Gagasan kemenko Maritim untuk mensosialisasi dan mengedukasi dan memahamkan olahraga bahari kepada generasi muda adalah salah satu gagasan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, “sayangnya ini dilakukan pada periode ke tiga pemerintahan Joko Widodo, dan sepertinya menjadi  extra ordinary  atau percepatan pembangunan, namun ada hidden spirit dari Kemenko Maritim untuk menjadikan Indonesia sebagai Epcentrum Olahraga Bahari Dunia”imbuhnya.
Pak Hifmi dari  Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)  mengatakan “Sport Tourism ini di inisiasi segera oleh pemerintah misalnya didaerah-daerah melalui  Dinas Pariwisata Daerah, kerjasama dengan KONI, dan Pengurus Besar atau Pengurus Pusat Olahraga  masing masing, sehingga bisa terkoordinir dan langsung tepat guna” Ucapnya.
Perdebatan tentang KONI, FORMI, kita kesampingkan dulu , karena induk cabang olahraga itu didalam Sistem Keolahragaan Nasional(SKN)  itu sudah bisa langsung memberi suport, karena ada legal standingnya disitu, KONI bukan Kom Satu Satunya,  kalau olahraga bahari mau membentuk komite olahraga bahari masih bisa dimungkinkan, karena sudah ada keputusan Mahkamah Konstitusi, itu yang diatur dalam undang undan Sistem Keolahragaan Nasional,  begitu juga Formi ada olahraga rekreasi disitu namun tidak ada satupun peraturan pemerintah disitu. Sedangkan KOI sudah mendapat kewenangan sesuai dengan IOC. Jadi kita sekarang betul betul sebagi induk cabang olahraga yang harus disuport oleh pemerintah, jadi sudah sangat tepat mengajak atau menggunakan induk-induk cabang olahraga, kedepannya kalau kita ingin membuat kegiatan silahkan kita berkumpul” Katanya bersemangat.
ESTU dari (PSOI)Surfing Indonesia terus berkembang dengan mengikuti event2 International, Asian Beach Games di Bali, diketahui bahwa sirkuit surfing di Indonesia sudah berkelas,  dan Tahun 2018 sudah ada 10 qualifikasi/spot surfing, dan event surfing  di Indonesia.
FORMI Pak Adi Memberikan apresiasi kepada Kemenko Maritim dengan melakukan pertemuan, ada event dua tahunan, di Kalsel dengan 30 cabor, tempat berhimpun organisasi yang sifatnya tradisional, pembukaan dengan perahu klotok disungai martapura, 20 -24 Oktober 2017 Festival Olahraga Rekreasi, sinergitas dan integritas harus tetap terjaga.
Pak Santoni dari Kemenpar menjelaskan Ketika olahraga dikembangkan ada yang perlu diperhatikan.  Kareana Olahraga Rekreasi belum ada payung hukum,  dan Perlu digali pengembangan Sport Tourism.
Irwan Riduan, Pengurus Pusat Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia  (FORMASI) menjelaskan “sudah ada kegiatan rutin olahraga mancing, FORMASI sudah melaksanakan Event mancing Big Game Fishing Tournament “Piala Presiden” dan sudah melaksanakan kegiatan sampai yang ke 11 (sebelas) kali,  di Ujung Kulon dan Pelabuhan Ratu, Event Bill Fish Tournament “Kasal Cup” sudah melaksanakan sampai 7 (tujuh)  kali dan yang pertama di laksanakan di Manado dan yang terakhir di Tanjung Lesung Banten. serta Event Light Tackle Fishing Tournament “Piala Ketua Umum FORMASI” di Kepulauan seribu.
FORMASI juga sudah membantu, mansuport, mengendors, kegitan turnamen mancing didaerah-daerah seluruh Indonesia,  antara lain Formasi Mackeral Turnamen  di Teluk Jakarta, Berkah Resort Fishing Tournament III – Binuangeun, Mancing bersama Profesional Fishing Club Tournament, Turnamen Mancing di Berau – Berau Kaltim, The 1st Fishing Tournamenrt – Teluk Jakarta, Semarak Musi Fishing Tournament – Palembang, The 1st Moluccas Fishing Tournament – Ambon, Pesona Kupang Fishing Tournament – Kupang NTT, Lomba Mancing Pasiran Piala Sri Sultan Hamengku Buwono X – DIY, Profesional Fishing Tournament Binuangeun, Makassar Sport Fishing Tournament – Makassar, Turnamen Mancing Light Tackle – Teluk Jakarta, 2nd Molusca Fishing Tournament – Ambon, Pessel Nasional Fishing Tournament – Painan Sumatra Barat, Deli Island Sportfishing Tournament – Binuangeun, Lomba Mancing International Semarak Musi III 2007 – Palembang., Pessel Nasional Fishing Tournament 2007, Turnamen Mancing Pesona Sumba Timur 2007, Fishyforum Tournament (support) – Binuangeun, IFT 3 Tournament (support)- Binuangeun, Pessel Nasional Fishing Tournament 2008, Semarak Musi  VI 2012  – Palembang , Sumsel , Belitung Timur Fishing Tournament I s/d II – Manggar, Belitung Timur , Selat Sunda Fishing Tournament I s/d II – Anyer, Banten (Festival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari - FIPOB Turnamen Mancing International Takabonerate ” 2009  I s/d IV – Sulsel.

Kemenko Maritim melalui  Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olahraga Bahari. Di Dalam FGD ini   “seharusnya  Sepakat akan membuat regulasi yang formal, kita perlu menyepakati  tentang induk organisasi, yaitu apa membuat apa”. Cabang-cabang olah raga sudah mempunyai konsep, daerah-daerah mana saja untuk tahun 2018 yang punya potensi untuk bisa diselenggarakan  Event-event Nasional atau Internasional, kemudian disampaikan ke pada kami Kemenko Maritim” tegasnya
“ kita akan mengundang  pemerintah daerah, informasi dari rekan-rekan Pengurus Cabang Olahraga inilah yang akan  kita sampaikan dan menggelitik kepala daerah, artinya informasi dan potensi  yang  sudah dilaksanakan, informasi ini akan kami sampaikan kepada kepala daerah untuk bisa mengadakan Event, sehingga  setiap bulan bisa ada Event dimasing-masing cabang olahraga, dan tersebar di Nusantara, itu yang diharapkan menjadi sebuah rekomendasi besar pengembangan olahraga bahari dari 3 aspek. kita bekerja Untuk “Merah Putih” dan menjadikan Indonesia sebagai “poros maritim dunia”/Irwan Riduan SP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar